Isnin, 29 Jun 2015

Langkah pertama

                                                     Bismillahirrahmanirrahim

"Aku sebagaimana prasangka hambaKU kepadaKU. Aku bersamanya jika ia berdoa kepadaKU
( HR. Turmudzi)

Saat diilhamkan impian saya ini , merupakan suatu rasa yang sangat indah, Kaabah yang selama ini menjadi inspirasi utama umat Muhammad seluruh alam bakal terpacak dihadapan mata. Alhamdulilla. Saya mula mempersiapkan diri jasmaniah dan rohaniah setahun sebelum dapat tarikh sah berangkat, malah mendaftar pun belum saya lakukan, kerna duit untuk perjalanan ini pun belum tersedia mencukupi. Usahkan biayai umrah, malah melihat bacaan doa yang begitu banyak dan panjang, amal ibadah saya selama ini yang hanya seadanya mampu, hutang kereta dan rumah yang belum selesai, anak anak masih kecil yang harus saya tinggalkan, bisnes yang baru nak mengenal erti bernafas, simpanan memang tiada langsung, layak ke aku dipanggil sebagai "tetamu ALLAH" ? Seketika  hati saya mula berbelah rasa, namun saya yakin akan keajaibanNYA. Yang penting sebagai hambaNYA, usaha dan ikhtiar itu wajib kita lakukan sedaya mungkin, kelak ALLAH akan sempurnakan impian kita. InnshaAllah. Maknanya dari saat terdetik untuk bermusafir ke tanah suci ALLAH, saya merasakan bahwa saya sudah menjadi tetamu ALLAH. Apalagi yang lebih membahgiakan saat itu?  matlamat duniawi semakin mengecil. Saya percaya setiap hambaNYA diberi rasa dan tunjukajar yang berbeza mengikut kemampuan kita menerima dan menilainya. Tidak mengapa dari sudut yang bagaimana kita melihatnya. Percayalah soal keikhlasan hati itu adalah urusan ALLAH. 
                                 
"HambaMU datang menyahut panggilanMU YA ALLAH, hambaMU datang
menyahut panggilanMU. Sesungguhnya segala puji pujian dan nikmat dan kerajaan adalah kepunyaanMU yang tiada sekutu bagiMU"                

Setiap malam sebelum tidur , saya akan positifkan minda saya, disinilah saya mengunakan minda luar sedar saya secara istiqamah, saya zahirkan hajat saya, keyakinan saya bahwa ALLAH akan mencukupi kos bagi  saya untuk pendaftaran umrah dan menyelesaikan urusan dunia saya yang banyak lagi belum terselesai dengan baik. Maha Suci ALLAH yang punya cara yang tersendiri yang penuh misteri dan rahsia dalam menyelesaikan urusan hamba-hambaNYA. Saya fokuskan rasa percaya dan yakin itu dalam satu nafas yang paling sekata dalam kebeningan malam. Doa agar sentiasa ditetapkan keyakinan dan kepercayaan kepadaNYA harus istiqamah. Ini penting dalam setiap perjuangan ibadah. Ilmu ALLAH itu luas, berdoalah dan mohon kepadaNYA agar sentiasa diberi ilham dan hidayah dalam kehidupan seharian agar kita terpelihara dari kesilapan yang tidak dijangka, jika kita hampir tersasar pun, berkat istiqarah yang istiqamah, InnshaAllah kita segera di beri pedoman. Ianya mungkin dalam lintasan hati atau "bahasa alam" melalui sumber yang tidak dijangka. Percayalah ALLAH akan memahamkan hati kita, itu urusan DIA.

Husnuzon ( berbaik sangka) kepada ALLAH. Berdoalah kita sentiasa agar miliki hati yang sentiasa berbaik sangka kepada ALLAH.

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada ALLAH, nescaya DIA akan mengadakan baginya jalan keluar" (Surah AtTalaq ayat 2)


Sahabat sekalian yang dikasihi, saya memperingatkan diri saya jua bahwa semua dalam kehidupan ini adalah milik ALLAH, semuanya ! hingga tiada suatu perkara yang bisa terlaksana walau sebesar zarah sekalipun tanpa izin dan pertolonganNYA, baik perkara baik atau mungkar. ALLAHU AKHBAR! 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan